By : Aciek
No : 37
“Semuanya sudah sempurna, Prita. Tidak ada lagi yang bisa menghalangi niat suci kita. Kita tinggal nunggu tepat tengah malam nanti di saat posisi bulan sabit. Perfecto!!!!! Aku tidak sabar menunggu waktu itu tiba. Kamu, aku akan abadi selamanya dalam ikatan suci. “
Sunyi senyap di kamar Prita, hanya terdengan bunyi dentingan jam di kamar Prita yang berhenti pada hitungan sebelas , menunjukkan waktu Prita tinggal satu jam lagi untuk bersiap - siap menuju tempat yang sudah diinstruksikan oleh Bob tiga jam yang lalu. Tempat di mana Prita dan Bob akan mewujudkan janji suci mereka. Yahh…. Bob sudah mempersiapkan semuanya, tepat di tanggal 13 tengah malam saat posisi bulan sabit, mereka akan menuju suatu tempat keabadian menurut imajinasi mereka.
Di tempat yang sudah ditentukan oleh Bob sebelumnya, terlihat Bob dengan balutan busana setelan jas putih bersih, di bawah cahaya lilin yang remang - remang terlihat begitu gagah. Aura magic begitu terasa kental ketika memasuki ruangan tersebut. Di setiap sudut ruangan terdapat rangkaian bunga melati yang dikelilingi dengan lilin berjumlah 13 buah. Wangi semerbak memenuhi ruangan, namun bukan wangi seperti bunga melati pada umumnya melainkan wangi bercampur aroma amis dari darah yang telah dipersiapkan oleh Bob dalam cawan - cawan perak. Sambil menunggu kedatangan Prita, Bob mengintip di balik tirai jendela, melihat bulan sabit di angkasa dengan senyuman penuh kemenangan. Tidak selang berapa lama, terdengar bunyi langkah kaki mendekati ruangan.
Perlahan pintu terbuka. MuncuL sesosok wanita anggun dengan gaun indah berwarna putih senada dengan setelan baju yang dikenakan Bob. Yah…,Prita, wanita yang sudah sejam yang lalu ditunggu - tunggu oleh Bob, untuk melabuhkan cintanya.
” Mendekatlah, sayang. Semua sudah aku persiapkan untuk perjalanan kita. Waktu kita Cuma tinggal 15 menit untuk menjadikan cinta kita sempurna.” Ucap Bob, sambil menggiring Prita ke depan altar.
Tanpa ragu sedikitpun, Prita mengikuti apa yang barusan diperintahkan oleh Bob.
Di depan altar, Bob memberikan cawan yang berisi darah kepada Prita. Di dalam ruangan yang hanya bersinarkan 13 lilin, Bob membisikkan sesuatu ke Prita.
” Sayang, cinta kita indah, cinta kita suci, namun semua tidak bisa kita satukan dalam dunia nyata, karena jurang keyakinan kita yang memisahkan. Hanya dengan cara seperti ini, semoga cinta kita akan tetap abadi selamanya. Kamu tau apa yang ada di dalam cawan yang kamu pegang??? Itu adalah darah yang aku ambil dari 13 wanita yang masih perawan. Hal ini kulakukan, karena merupakan syarat agar kita bisa kekal abadi di alam sana dalam balutan cinta kita yang suci. Prita, waktu kita tidak banyak, segera kita selesaikan ritual kita. ” jelas Bob sebelum melakukan ritual.
Tanpa membuang waktu lagi, segera Prita meminum cawan berisi darah 13 perawan, berikut diikuti dengan Bob. Setelah selesai dengan ritual tersebut, mereka saling berpelukan, dan saling menusuk perut mereka dengan pisau, sebagai tanda akhir dari ritual mereka. Mereka pun mati dalam pelukan bersimbah darah. Wujud dari kesempurnaan cinta mereka yang tidak bisa terjalin dalam dunia nyata.
No comments:
Post a Comment