Aciek Rangkat No : 7
Berjalan
menyisiri pematang sawah di desa Rangkat sambil menikmati hangatnya
sang surya menyinari wajahku sungguh hal yang sangat luar biasa bagiku.
Bisa merasakan sejuknya udara di kala pagi hari, semilirnya angin sepoi –
sepoi adalah sesuatu hal yang sudah sejak lama tidak kulakukan.
Kesibukanku di desa sebelah sebagai tenaga pengajar membuatku harus
merelakan semua hal indah yang sering aku lakukan di desa ini.
Arrgghhh…. Tidak terasa sudah hampir setahun aku tidak mengunjungi Mommy, Cici Jingga sama Papi.
Kerjaanku di desa sebelah sungguh menyita waktuku. Dan atas keinginanku
sendiri aku berkutat dengan waktu yang tanpa henti, hanya sekedar untuk
melupakan sepenggal kasih yang terkoyak bersama paman petani.
*****
“Tegar ya anak mommy Uleng, yakinlah pasti ada hikmah di balik semuanya itu “ Ucap Mommy waktu itu berusaha menenangkan hatiku yang galau.
*****
Sekuat tenaga
aku berusaha tegar di depan Mommy. Aku tidak mau terlihat lemah walaupun
hatiku merintih kesakitan. Seketika itu juga aku berinisiatif untuk
sementara mengasingkan diri ke desa sebelah untuk menjadi tenaga
pengajar sukarela. Dengan berat hati, Mommy dan Papi melepaskan
kepergianku. Yahh… TEGAR. Hanya tegar yang bisa aku lakukan waktu itu.
*****
Hampir setahun
sudah berlalu. Dan memang benar apa yang diucapkan Mommy waktu itu.
Bahwa pasti ada hikmah di balik semua hal yang terjadi padaku. Di desa
sebelah aku menemukan harapan dan cinta yang baru. Yahhh… pertemuanku
dengan seorang peternak sapi membuat bunga – bunga di dalam hatiku yang
layu telah segar kembali. Adalah Irsyam nama pemuda yang telah menyegarkan bunga – bunga hatiku. Dan sekarang, aku akan membawa kabar gembira ini untuk Mommy dan Papi.
*****
“Uleng, Mom
cari dari tadi, kemana aja sayang? Jangan ngilang – ngilang lagi ya
Nak.” Sapa Mommy begitu melihat aku pulang dari bermain – main dengan
sinar mentari pagi.
“ Aduhh Mommy
ini… jangan terlalu khawatir, aku barusan dari jalan – jalan pagi tadi,
menikmati sang surya dari timur, hehehhehe….. Serasa dah lama banget
Mom, aku ngga nglakuin hal itu “ jawabku member penjelasan sambil duduk
dekat Mommy.
*****
Sejenak aku berfikir, mungkin inilah waktu yang tepat untuk aku berbagi cerita kisah hatiku dengan Irsyam sama Mommy.
“ Mom, ada yang
mau ceritakan sama Mommy. Aku telah menemukan serpihan hatiku yang
hilang Mom. Ujung penantianku telah dijawab oleh Tuhan. Dengannya aku
merasakan taman hatiku yang gersang kembali menjadi segar. Untaian rindu
yang kurajut selama ini akhirnya berlabuh di singgasana hatinya, Mom.
Aku telah menemukannya. Sengaja aku pulang ke desa rangkat kali ini
selain memang sudah memuncak kangenku sama mom ma papi, aku juga mau
minta restu akan jalinan kasihku sama dia mom, sama Irsyam, pemuda desa
sebelah. Aku telah yakin melabuhkan cintaku ke dermaga hatinya mom. “
ceritaku panjang lebar sambil kudekap erat tangan Mommy.
Tak kusangka, ceritaku barusan membuat Mommy terharu dan menitikkan air mata.
“Uleng, anak
Mommy, Tuhan selalu punya rencana yang sangat manis di setiap kehidupan
umatNya. Dan ini berlaku juga padamu, Nak. Selamat ya sayang, akhirnya
kamu menemukan kebahagianmu. Mommy sangat bahagia mendengar hal ini.
Kepulangan dirimu ke rumah saja, sudah membuat Mommy senang, apalagi
ditambah kabar gembira ini. Oh..Uleng, anak Mommy “ Dengan berurai air
mata Mommy memelukku dengan erat, seolah tidak mau terlepas lagi.
*****
Tuhan memang tidak pernah meninggalkan hamban-Nya dalam kesendirian
Selalu saja ada kejutan di setiap apa yang telah disuratkanNya
“Maka di sinilah aku sendiri sekarang menatap cakrawala dan menitipkan sebuah doa yang penuh harapan untuk hari esok”
Untaian doa penuh harapan untuk kebahagian kami kelak dalam merenda hari esok yang penuh berkah
*****
Tulisan Ini sengaja dibuat untuk sahabatku Uleng dan Irsyam, Selamat atas menyatunya dua hati kalian.
Semoga semuanya berjalan lancar sampai hari H. Semoga menjadi pasangan yang berbahagia nantinya Amiin. Doaku menyertai kalian.
No comments:
Post a Comment